coretan anak bangsa

Jumat, 04 September 2009

CARA BERHENTI DARI ROKOK

ROKOK

dampak positif dari merokok belum ditemukan di dalam sebuah artikel atau opini publik kecuali keuntungan bagi produsen dan pedagangnya. Yang ada adalah himbauan dan seruan dari berbagai pihak untuk menghindari yang namanya rokok. Namun demikian, sampai hari ini, meskipun sudah banyak himbauan dan peringatan akan bahaya merokok, tetapi tetap saja banyak orang di muka bumi ini yang merokok.

Padahal, semua orang tahu bahwa dampak negatif dari merokok sangat banyak dan beragam bagi kesehatan tubuh manusia. Seperti kandungan tar, nikotin, zat, dan gas kimia dalam rokok sudah menjadi rahasia umum berpotensi membenihkan sekian penyakit. Di bungkusnya saja sudah ada peringatan.

Di pasaran saat ini banyak juga ditemui rokok yang mengklaim produknya memiliki kandungan tar dan nikotin lebih rendah. Tetapi tetap saja gas yang ditimbulkan sebagai efek samping merokok berpotensi membahayakan bagi si perokok (aktif) dan bagi orang di sekitarnya (pasif).

Menurut penelitian ada 10 tipe kanker yang disebabkan oleh rokok. Selain itu disebutkan juga bahwa pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda dibandingkan yang bukan perokok sedangkan wanita perokok meninggal 14,5 tahun lebih muda.

Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, pita suara, dan esofagus. Wanita perokok memiliki kemungkinan 13 kali lebih tinggi kena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok. Sedangkan pria perokok 23 kali lebih tinggi terkena kanker paru paru dibanding yang tidak merokok.

Kanker perut dan lambung, kanker ginjal, kanker pankreas, bila fatal dapat menyebabkan diabetes mellitus, kencing manis, kanker leher rahim, kanker darah atau leukemia.

Perokok berisiko 3 kali lebih tinggi menderita katarak yang dapat menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menjadi penyebab utama terjadinya stroke dan kerusakan otak. Perokok berisiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis (gusi terbakar yang mengarah ke infeksi) sehingga dapat merusak jaringan halus dari tulang.

Dampak lainnya dapat terjadi pneumonia, bronchitis, asma, batuk kronis, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Kemandulan, bayi lahir prematur, bayi lahir berat badan kurang (BBLR), dan gangguan pernapasan.

Untuk mencegah dampak buruk dari masuk dan tertimbunnya bahan berbahaya rokok ke dalam saluran pernapasan, sebaiknya perokok mengonsumsi sumber-sumber klorofil dan antioksidan secara teratur. Tidak lupa tentunya saran yang paling tepat adalah mulai berubah, mengurangi, dan menghilangkan kebiasaan hidup yang kurang baik seperti merokok.

Selain perokok, di negeri kita tercinta ini jumlah perokok pasif ternyata sangat banyak. Survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 menunjukkan, 91,8 persen penduduk mengaku merokok di rumah ketika sedang bersama keluarganya. Akibatnya, 97,5 juta orang dengan mudah mengisap asap rokok di rumah. Dari jumlah itu, 43 juta diantaranya adalah bayi hingga anak-anak berusia 14 tahun.

Merokok merupakan perilaku adiksi yang telah mewabah secara global dan endemis di Indonesia. Ini menjadikan masalah bersama yang perlu ditanggulangi.

Sebagian besar keluarga di Indonesia mempunyai anggota keluarga yang pernah atau sedang menjadi perokok aktif. Bila perilaku merokok menjadi adiktif pada salah satu anggota keluarga, maka anggota keluarga yang lain akan terkena dampak buruknya, termasuk janin yang masih di dalam kandungan.

Karena itu, jika Anda seorang perokok, maka berhenti merokok merupakan langkah yang sangat terpuji. Ini artinya, Anda tak hanya menyayangi diri Anda sendiri, tapi juga menyayangi sesama. Memang, tidak mudah bagi orang yang sudah kecanduan rokok untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Banyak kalangan sampai hari ini tidak pernah patah arang untuk mengingatkan orang agar menghindari rokok.

Berhenti Merokok

Merasa sulit berhenti merokok, banyak perokok yang berusaha mengurangi bahaya rokok dengan beralih ke rokok rendah tar. Mereka menganggap, rokok jenis ini memiliki risiko yang lebih ringan terhadap kesehatan, atau dengan kata lain, rokok rendah tar merupakan rokok yang ‘ramah’ terhadap kesehatan. Tapi benarkah rokok rendah tar lebih aman? Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa rokok rendah tar menurunkan risiko gangguan terhadap kesehatan.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan? Rasanya, tak ada pilihan yang lebih baik kecuali berhenti merokok. Karena, banyak manfaat yang akan Anda peroleh jika berhenti merokok. Salah satunya, kualitas dan kuantitas hidup Anda akan meningkat. Begitu pun kualitas dan kuantitas hidup orang-orang yang tinggal bersama Anda, akan meningkat pula. Ini bisa dipahami karena mereka yang selama ini terpaksa ikut mengisap asap rokok dari Anda, kini terbebas dari asap berbahaya itu.

Bagi masyarakat, hal itu akan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan penyakit akibat rokok, serta mengurangi mangkir karena sakit akibat rokok.

Diantara zat kimia itu yang terpenting dan sudah ada kaitannya dengan penyakit adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar sebagai getah tembakau adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik, amin aromatik, dan N-nitrosamine. Tar yang dihasilkan asap rokok akan menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring, dan kanker paru.

Kanker
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam (pH 5,5). Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok.

Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa, asap rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak dalam bentuk ion dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.

Nikotin juga berpengaruh terhadap pembuluh darah yakni merusak endotel pembuluh darah dan terhadap trombosit dengan meningkatkan agregasi trombosit. Nikotin diduga sebagai penyebab ketagihan merokok.

Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap hemoglobin pada sel darah merah, sehingga membentuk karboksi hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.

Akibat buruk dari kebiasaan merokok bagi kesehatan menurut salah satu penelitian kohort prospektif oleh Doll & Hill di Inggris tahun 1951, yang berlangsung hingga tahun 1990-an. Penelitian melibatkan 34.439 dokter sebagai responden, sepuluh ribu responden tersebut telah meninggal dunia dalam periode 20 tahun pertama penelitian (1951-1971).

Sementara 10.000 orang lainnya meninggal dalam 20 tahun kedua (1971-1991) sejak penelitian itu sampai tahun 1990 ada sekitar 50 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Sedangkan dari tahun 1995 sampai tahun 2000 diperkirakan ada setidaknya 15 juta orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok. Doll dan Hill melaporkan penyakit yang disebabkan oleh merokok, antara lain: kanker paru, kanker esofagus, kanker saluran napas lainnya, bronchitis kronik, dan emfisema, penyakit jantung paru.

Weir dan Dunn melaporkan hasil penelitian terhadap 68.153 laki-laki dan mendapatkan risiko yang lebih tinggi pada perokok untuk mendapatkan kanker paru, kanker mulut, kanker laring, kanker esophagus. Penyakit lain yang berhubungan dengan merokok ialah ulkus peptikum, emfisema, aneurisma, arteriosclerosis.

Kebiasaan merokok akan memepercepat penurunan faal paru. Penurunan volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP 1), pertahun adalah 28,7 ml, 38,4 ml dari 41,7 ml masing-masing untuk nonperokok, bekas perokok dan perokok aktif.

Kebiasaan merokok mempengaruhi terjadinya penyakit paru akibat kerja seperti fibrosis paru akibat paparan aluminium, paparan radon, polimer FUME fever. Pengaruh asap rokok dapat lebih besar daripada pengaruh debu tambang. Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh buruk debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh buruk rokok.





Cara berhenti dari rokok

Kata banyak orang yang saya temui, untuk stop merokok itu tidak bisa dengan mengurangi, tetapi harus langsung stop tidak merokok sama sekali. Apa iya? Saya mungkin salah satu orang yang ingin membuktikan bahwa stop merokok bisa melalui tahap mengurangi hingga sama sekali tidak merokok. Tips dibawah ini sudah saya lakukan dan sudah terbukti secara signifikan mengurangi kebiasaan merokok. Dulu saya bisa menghabiskan 2 sampai dengan 3 bungkus rokok dalam sehari, saat ini saya mengabiskan 1 bungkus rokok untuk waktu 1 minggu bahkan lebih. Terkadang rasa rokok juga sudah menjadi asem karena terlalu lama Berikut tips mengurangi rokoK:

  1. Jangan membawa korek api atau pemantik
    Untuk merokok dibutuhkan korek api atau pemantik –kalau Anda terbiasa menyalakan rokok dengan menggesek batu atau kayu ya silakan saja :)) Dengan membiasakan diri untuk selalu tidak membawa korek api atau pemantik, maka kita akan susah dan berusaha meminjam ke orang lain setiap kali mau merokok. Hal ini sudah saya lakukan cukup lama bahkan sudah menjadi salah satu ciri khas saya dimata teman-teman ;)
    Sisi positif yang akan kita dapatkan dari kebiasaan ini:
    • Tidak akan bisa merokok sesuka hati, tetapi tergantung apakah ada orang disekitar kita yang bisa kita pinjami korek api atau pemantik
    • Bisa mendapat teman baru, siapa tahu orang yang meminjami kita ternyata menawarkan proyek :d
    • Tetapi, bisa juga menjadi omongan yang tidak enak kedengarannya, "Ini orang gak punya duit apa ya? korek ajah pinjem." :)) Tidak apa-apa, dengan begini kita akan berpikir ulang saat mau meminjam korek api atau pemantik ke orang lain ;)
  2. Hilangkan semua korek api atau pemantik di tempat tinggal kita
    Di rumah saya agak susah mencari korek api atau pemantik, saya menyalakan rokok menggunakan kompor gas :))
  3. Hilangkan semua korek api atau pemantik yang kita pinjam
    Dengan cara ini saya jamin tidak akan ada seorang pun yang mengenal Anda akan meminjamkan korek api atau pemantiknya
    :)) Dan Anda juga akan kapok jika melakukan hal ini kepada orang yang belum Anda kenal, apalagi jika pemantik yang Anda pinjam adalah pemantik dengan merek Zippo =))
  4. Habiskan dan jangan dibuang!
    Maksudnya, jika Anda telah membeli sebungkus rokok dan belum habis karena menjalankan tips nomor 1, 2 dan 3. Lalu rokok sudah berasa asem karena masuk angin, Anda harus bertanggung jawab untuk tetap menghabiskannya! Ini akan membuat Anda berhitung dan berpikir untuk melakukan tip nomor 5.
  5. Membeli rokok batangan
    Saran saya, belilah mulai dari setengah bungkus lalu menurun sampai pada beli satu atau dua batang. Ini harus Anda lakukan dengan komitmen yang kuat. Jadi Anda harus tetap melakukan hal ini walaupun Anda sedang memegang uang dengan pecahan yang cukup besar untuk membeli satu atau dua batang rokok.
    Sisi positif yang akan Anda dapatkan:
    • Anda akan malu jika membeli satu atau dua batang rokok dengan pecahan uang ditangan Anda yang cukup besar. Pada akhirnya Anda mungkin akan mengurungkan diri untuk membeli rokok. Dengan kata lain, Anda hanya akan membeli rokok jika punya uang recehan.
    • Anda juga mungkin punya rasa gengsi untuk mampir ke warung hanya untuk membeli satu atau dua batang rokok. Tidak apa-apa, gengsi seperti ini justru berdampak positif bagi keinginan Anda untuk mengurangi rokok.
    • Nah, kalau Anda sudah berkomitmen seperti ini maka Anda juga tidak bisa membeli rokok di supermarket kan? Mana ada supermarket atau minimarket yang menjual rokok batangan ;)

    Jika tip nomor 5 ini masih dirasa berat, silakan berhadapan dengan risiko yang ada pada tip nomor 4.

  6. Berdoa terus agar rokok semakin mahal
    Saya merasakan harga rokok semakin mahal, dulu saat saya SMA sebungkus rokok harganya kurang dari Rp. 1.000 (bahkan seingat saya beberapa merek harganya Rp. 450 sebungkus), saat kuliah berkisar dari Rp. 1.000 – Rp. 3.000, sekarang berkisar antara Rp. 7.000 – Rp. 11.000. Dulu saya pernah berdoa agar harga rokok naik, entah kapan, dan saya yakin itu bukan doa saya seorang karena buktinya harga rokok terus naik ;) Semakin tinggi harga rokok semakin membuat para perokok berpikir untuk membelinya. Yok, kita berdoa sama-sama :)
    **sayangnya, hal ini juga bisa memancing kriminalitas :(
  7. Membeli rokok dengan PPRUDDT
    Saya sempat melakukan hal ini yaitu membeli rokok dengan Potongan Pajak Rokok Untuk Dimasukan Dalam Tabungan. Disarankan dimasukan ke tabungan orang lain misalnya tabungan istri atau pacar atau siapa saja yang penting bukan tabungan Anda sendiri ;) –Tabungan saya juga boleh banget :d .
    Jadi, kita harus disiplin untuk selalu memasukan sejumlah uang kedalam tabungan sebesar X persen dari harga rokok yang kita beli. Misalnya saya menetapkan X=60% dan harga rokok yang saya beli adalah Rp. 8.000. Maka saya harus membeli rokok dengan harga Rp. 12.800 dengan rincian Rp. 8.000 untuk membeli rokok dan Rp. 4.800 untuk ditabung. Tip nomor 7 ini untuk mengatisipasi jika doa pada tip nomor 6 tidak dikabul-kabulkan :p
    Pelajaran yang didapat dari tip ini:
    Ternyata harga untuk kebiasaan kita merokok itu jauh lebih mahal dari kebutuhan pokok yang seharusnya kita penuhi. Bahkan bisa jadi lebih mahal dari kebutuhan tersier kita :(
  8. Cari istri atau suami atau pacar yang anti dengan asap rokok :d
    Nah, ini penting banget dan bisa menjadi motivasi kuat untuk mengurangi bahkan berhenti sama sekali ;)
  9. Jangan membawa rokok dan korek api atau pemantik
    Jadi kalau Anda mau merokok, maka Anda harus minta rokok :)) Setelah minta rokok maka Anda akan berhadapan dengan tip nomor 2. Triknya jangan lakukan secara berurut, tapi pakai strategi seperti ini:
    "Mas, permisi. Punya korek api gak?" Lalu setelah orang itu memberikan koreknya, yang Anda harus lakukan adalah berpura-pura merogoh kantong